Menjelajahi Cita-Cita Hebat: Kumpulan Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap Tema 6 Kelas 4 Subtema 2
Pendahuluan: Mengukir Masa Depan dengan Cita-Cita
Setiap anak memiliki impian, sebuah gambaran masa depan yang ingin mereka wujudkan. Impian inilah yang kita sebut sebagai cita-cita. Cita-cita bukan sekadar khayalan, melainkan pendorong semangat untuk belajar, berusaha, dan pantang menyerah. Di bangku kelas 4 Sekolah Dasar, khususnya dalam Tema 6 "Cita-Citaku", peserta didik diajak untuk menyelami lebih dalam tentang beragam profesi, peran pentingnya dalam masyarakat, serta bagaimana mewujudkan impian tersebut.
Subtema 2, "Hebatnya Cita-Citaku," menjadi fokus utama untuk memahami bahwa setiap cita-cita, sekecil apapun, memiliki kehebatan dan kontribusi yang luar biasa bagi kemajuan bangsa. Dalam subtema ini, pembelajaran diintegrasikan melalui berbagai mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), serta Seni Budaya dan Prakarya (SBdP). Artikel ini akan menyajikan contoh-contoh soal yang representatif untuk setiap mata pelajaran dalam Subtema 2, dilengkapi dengan pembahasan detail untuk membantu siswa dan orang tua memahami materi dengan lebih baik.
![]()
I. Bahasa Indonesia: Mengungkap Cita-Cita dalam Kata dan Makna
Dalam Subtema 2, Bahasa Indonesia berfokus pada kemampuan siswa untuk mengidentifikasi ciri-ciri puisi, memahami makna puisi, dan bahkan menciptakan puisi sederhana tentang cita-cita. Puisi menjadi media yang indah untuk mengekspresikan perasaan dan harapan.
Contoh Soal 1 (Mengidentifikasi Ciri-Ciri Puisi):
Perhatikan kutipan teks berikut:
(1) Baris-baris kalimatnya disebut bait.
(2) Memiliki rima atau bunyi akhir yang teratur.
(3) Menggunakan kalimat lugas dan langsung.
(4) Sering menggunakan kata-kata kiasan atau majas.
Manakah pernyataan yang benar mengenai ciri-ciri puisi?
A. (1) dan (3)
B. (2) dan (3)
C. (1), (2), dan (4)
D. (1), (2), (3), dan (4)
Jawaban: C
Pembahasan:
Ciri-ciri puisi yang tepat adalah:
(1) Puisi tersusun atas baris-baris yang terkumpul dalam bait. Jadi, pernyataan (1) benar.
(2) Puisi memiliki rima atau persajakan, yaitu bunyi akhir kata yang teratur pada setiap baris atau bait. Rima ini bisa teratur (misalnya a-b-a-b atau a-a-b-b) maupun bebas. Jadi, pernyataan (2) benar.
(3) Puisi umumnya menggunakan bahasa yang indah, padat, dan seringkali tidak langsung (kiasan) untuk menimbulkan efek estetis. Jarang menggunakan kalimat lugas dan langsung seperti dalam teks prosa. Jadi, pernyataan (3) salah.
(4) Penggunaan kata-kata kiasan atau majas (seperti personifikasi, metafora, atau perumpamaan) sangat umum dalam puisi untuk memperindah makna dan menyampaikan pesan secara mendalam. Jadi, pernyataan (4) benar.
Dengan demikian, pernyataan yang benar adalah (1), (2), dan (4).
Contoh Soal 2 (Memahami Makna Puisi tentang Cita-Cita):
Bacalah puisi di bawah ini:
Penjaga Harapan
Oleh: Siswa Kelas 4
Di ujung desa, di balik bukit,
Pak Tani menanam benih harapan.
Tangan kasar, peluh membanjiri,
Demi sebutir nasi untuk negeri.
Meski terik, meski hujan badai,
Ia tak gentar, terus berjuang.
Menjaga tanah, memberi makan,
Pahlawan pangan, tak kenal lelah.
Apa pesan utama yang ingin disampaikan puisi "Penjaga Harapan" di atas?
A. Petani adalah orang yang paling kaya di desa.
B. Pekerjaan petani sangat mudah dan tidak banyak tantangan.
C. Petani adalah pahlawan yang berjasa menyediakan pangan bagi masyarakat.
D. Setiap orang harus menjadi petani agar bisa menjaga harapan.
Jawaban: C
Pembahasan:
Puisi ini menggambarkan perjuangan seorang petani ("Pak Tani") yang bekerja keras ("Tangan kasar, peluh membanjiri," "Meski terik, meski hujan badai") untuk menanam dan menghasilkan pangan ("Demi sebutir nasi untuk negeri," "Menjaga tanah, memberi makan"). Frasa "Pahlawan pangan, tak kenal lelah" secara eksplisit menegaskan peran penting dan jasa petani dalam menyediakan kebutuhan dasar masyarakat. Pilihan A dan B jelas salah karena bertentangan dengan isi puisi. Pilihan D terlalu sempit, karena puisi ini menghargai profesi petani, bukan mewajibkan semua orang menjadi petani. Oleh karena itu, pesan utamanya adalah menghargai jasa petani sebagai penyedia pangan.
II. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA): Cita-Cita dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Aspek IPA dalam Subtema 2 membahas hubungan antara cita-cita atau profesi dengan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) dan energi. Setiap profesi, baik secara langsung maupun tidak langsung, bergantung pada dan mengelola sumber daya alam.
Contoh Soal 3 (Pemanfaatan SDA dalam Profesi):
Seorang nelayan memiliki cita-cita untuk menjadi penangkap ikan yang sukses. Sumber daya alam apa yang paling utama dimanfaatkan oleh nelayan untuk menjalankan profesinya?
A. Tanah liat
B. Hutan
C. Laut
D. Batu bara
Jawaban: C
Pembahasan:
Nelayan adalah profesi yang bergerak di bidang perikanan, yaitu menangkap ikan atau hasil laut lainnya. Oleh karena itu, sumber daya alam yang paling utama dan langsung dimanfaatkan oleh nelayan adalah laut, yang merupakan habitat bagi ikan dan biota laut lainnya. Tanah liat digunakan oleh pengrajin keramik, hutan oleh penebang kayu atau pengumpul hasil hutan, dan batu bara sebagai sumber energi tambang.
Contoh Soal 4 (Peran Energi dalam Cita-Cita):
Seorang dokter bedah menggunakan berbagai peralatan canggih seperti monitor detak jantung, alat bedah listrik, dan lampu operasi. Sumber energi utama yang memungkinkan semua peralatan tersebut berfungsi adalah…
A. Energi gerak
B. Energi cahaya
C. Energi listrik
D. Energi panas
Jawaban: C
Pembahasan:
Peralatan medis canggih seperti monitor detak jantung, alat bedah listrik, dan lampu operasi semuanya membutuhkan energi listrik agar dapat berfungsi. Energi listrik diubah menjadi energi cahaya (pada lampu operasi), energi gerak (pada beberapa alat bedah), atau energi panas (pada alat cauter) sesuai kebutuhan. Namun, sumber utama yang menggerakkan semua perubahan energi tersebut adalah energi listrik.
III. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS): Keberagaman Cita-Cita dan Perannya dalam Masyarakat
Dalam IPS, siswa diajak untuk memahami bahwa keberagaman profesi dan cita-cita sangat penting untuk menopang kehidupan masyarakat. Setiap profesi memiliki peran dan saling ketergantungan.
Contoh Soal 5 (Peran Profesi dalam Masyarakat):
Seorang arsitek memiliki cita-cita merancang bangunan-bangunan yang indah dan kokoh. Peran penting arsitek dalam masyarakat adalah…
A. Mengajar siswa di sekolah.
B. Mengobati orang sakit.
C. Merencanakan dan merancang struktur bangunan.
D. Menangkap ikan di laut.
Jawaban: C
Pembahasan:
Setiap profesi memiliki peran spesifik dalam masyarakat. Arsitek adalah profesional yang bertanggung jawab untuk merencanakan, merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan. Mereka memastikan bangunan yang dibangun aman, fungsional, dan estetis. Pilihan A adalah peran guru, pilihan B adalah peran dokter, dan pilihan D adalah peran nelayan.
Contoh Soal 6 (Saling Ketergantungan Antar Profesi):
Bayangkan sebuah rumah sakit. Di dalamnya, ada dokter, perawat, petugas kebersihan, apoteker, dan teknisi listrik. Mengapa keberadaan berbagai profesi ini sangat penting dan saling melengkapi di rumah sakit?
A. Agar pasien bisa memilih profesi mana yang ingin menanganinya.
B. Agar tidak ada satu orang pun yang terlalu lelah dengan pekerjaannya.
C. Karena setiap profesi memiliki tugas yang berbeda namun saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama, yaitu melayani dan menyembuhkan pasien.
D. Karena semakin banyak profesi, semakin banyak gaji yang harus dibayarkan.
Jawaban: C
Pembahasan:
Pilihan C menjelaskan konsep saling ketergantungan antarprofesi dengan sangat baik. Di rumah sakit, dokter mendiagnosis dan mengobati, perawat merawat pasien, petugas kebersihan menjaga kebersihan, apoteker menyediakan obat, dan teknisi listrik memastikan semua peralatan berfungsi. Masing-masing memiliki peran unik yang esensial, dan tanpa salah satunya, operasional rumah sakit tidak akan berjalan optimal untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi pasien.
IV. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn): Menghargai Keberagaman Cita-Cita
Aspek PPKn mengajarkan siswa tentang pentingnya menghargai dan menghormati keberagaman cita-cita dan profesi di masyarakat, serta hak dan kewajiban terkait profesi.
Contoh Soal 7 (Sikap Terhadap Keberagaman Cita-Cita):
Beni bercita-cita menjadi pilot, sedangkan Lani ingin menjadi penari balet. Sebagai teman yang baik, sikap yang seharusnya ditunjukkan Beni kepada Lani adalah…
A. Mengejek cita-cita Lani karena dianggap tidak keren.
B. Mengajak Lani untuk mengubah cita-citanya agar sama dengan Beni.
C. Menghargai dan mendukung cita-cita Lani, serta memberinya semangat.
D. Bersikap acuh tak acuh dan tidak peduli.
Jawaban: C
Pembahasan:
Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman, termasuk keberagaman cita-cita dan profesi. Sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila adalah saling menghargai dan mendukung pilihan serta impian orang lain, termasuk cita-cita mereka. Mengejek, memaksa, atau bersikap tidak peduli adalah tindakan yang tidak mencerminkan sikap toleransi dan persatuan.
Contoh Soal 8 (Hak dan Kewajiban Terkait Profesi):
Seorang guru memiliki cita-cita untuk mencerdaskan anak bangsa. Salah satu kewajiban utama seorang guru adalah…
A. Mendapatkan gaji yang tinggi setiap bulan.
B. Mengajar dan mendidik siswa dengan penuh tanggung jawab.
C. Meminta siswa untuk selalu menuruti semua perintahnya.
D. Menggunakan fasilitas sekolah untuk kepentingan pribadi.
Jawaban: B
Pembahasan:
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan. Bagi seorang guru, kewajiban utamanya adalah mengajar, mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Pilihan A adalah hak (gaji), sedangkan pilihan C dan D adalah tindakan yang tidak etis dan tidak sesuai dengan kode etik profesi guru.
V. Seni Budaya dan Prakarya (SBdP): Mengekspresikan Cita-Cita Melalui Seni
Dalam SBdP, siswa diajak untuk mengekspresikan cita-cita melalui berbagai bentuk seni, seperti menggambar, menari, atau menciptakan karya lain yang berkaitan dengan profesi impian mereka.
Contoh Soal 9 (Gerak Tari dalam Profesi):
Jika kamu ingin menciptakan sebuah tarian yang menggambarkan cita-cita sebagai seorang petani, gerakan tari apa yang paling tepat untuk menggambarkan aktivitas menanam padi?
A. Gerakan melompat tinggi dan berputar.
B. Gerakan meniru orang membajak sawah, menunduk saat menanam, dan mengayunkan tangan.
C. Gerakan mengayunkan mikrofon dan bernyanyi.
D. Gerakan meliuk-liuk seperti ombak di laut.
Jawaban: B
Pembahasan:
Tarian yang menggambarkan profesi petani harus meniru gerak-gerik khas yang dilakukan petani dalam pekerjaannya. Gerakan membajak sawah, menunduk saat menanam benih padi, dan mengayunkan tangan saat menyebar pupuk atau memanen adalah gerakan yang sangat relevan dan mudah dikenali sebagai bagian dari aktivitas petani. Pilihan A lebih cocok untuk penari akrobatik, C untuk penyanyi, dan D untuk nelayan atau penari dengan tema laut.
Contoh Soal 10 (Menggambar Cita-Cita):
Kamu diminta untuk menggambar cita-citamu di masa depan. Jika cita-citamu adalah menjadi seorang koki terkenal, unsur-unsur apa saja yang sebaiknya kamu masukkan ke dalam gambarmu agar terlihat jelas dan menarik? Jelaskan!
Jawaban (Contoh):
Pembahasan:
Untuk menggambar cita-cita sebagai seorang koki terkenal agar terlihat jelas dan menarik, beberapa unsur penting yang bisa dimasukkan adalah:
- Tokoh Koki: Gambar diriku sendiri dengan pakaian koki lengkap (topi koki tinggi berwarna putih, seragam koki). Aku bisa digambar sedang tersenyum bangga.
- Peralatan Memasak: Tambahkan alat-alat dapur khas seperti wajan besar, spatula, pisau koki, talenan, dan panci. Ini akan menunjukkan aktivitas utama seorang koki.
- Makanan yang Lezat: Gambar beberapa hidangan yang sudah jadi atau sedang dimasak (misalnya kue, pasta, atau masakan Indonesia) dengan detail warna yang menggugah selera.
- Latar Belakang: Bisa berupa dapur restoran yang modern dan bersih, atau panggung kompetisi memasak untuk menunjukkan bahwa aku adalah koki terkenal.
- Ekspresi: Ekspresi wajah koki harus ceria dan bersemangat, menunjukkan kecintaan pada pekerjaannya.
- Warna: Gunakan warna-warna cerah dan bervariasi untuk makanan agar terlihat menarik, serta warna-warna yang sesuai untuk seragam dan dapur.
Dengan memasukkan unsur-unsur ini, gambar akan secara efektif menyampaikan cita-cita sebagai koki terkenal dengan visual yang kuat dan deskriptif.
Tips Belajar dan Mengerjakan Soal Subtema 2
- Pahami Konsep, Bukan Hanya Menghafal: Cobalah untuk memahami mengapa setiap profesi itu penting, bagaimana mereka saling terhubung, dan apa kontribusinya.
- Baca Puisi dengan Perasaan: Saat mengerjakan soal Bahasa Indonesia, bacalah puisi berulang kali dan coba rasakan maknanya. Perhatikan pilihan kata dan rima.
- Hubungkan dengan Kehidupan Sehari-hari: Materi IPA dan IPS akan lebih mudah dipahami jika dikaitkan dengan apa yang kamu lihat dan alami setiap hari. Misalnya, bagaimana makanan sampai di mejamu (peran petani, nelayan, distributor) atau bagaimana listrik menyala (peran PLN, pembangkit listrik).
- Berdiskusi: Ajak teman atau orang tua untuk berdiskusi tentang cita-cita, profesi, dan pentingnya saling menghargai. Ini akan memperdalam pemahamanmu tentang PPKn.
- Praktikkan Seni: Cobalah menggambar cita-citamu atau membuat gerakan tari sederhana yang terinspirasi dari profesi. Ini akan membantu dalam SBdP.
- Teliti Membaca Soal: Pastikan kamu memahami apa yang ditanyakan dalam setiap soal sebelum menjawab.
Kesimpulan: Cita-Cita sebagai Jembatan Masa Depan
Subtema 2 "Hebatnya Cita-Citaku" adalah jendela bagi siswa kelas 4 untuk melihat luasnya dunia profesi dan potensi diri mereka di masa depan. Melalui integrasi berbagai mata pelajaran, siswa tidak hanya belajar tentang ciri-ciri puisi atau pemanfaatan sumber daya alam, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap cita-cita mereka dan menghargai keberagaman profesi di masyarakat.
Setiap cita-cita, mulai dari guru, dokter, insinyur, petani, seniman, hingga penjelajah luar angkasa, memiliki kehebatannya masing-masing. Yang terpenting adalah semangat untuk terus belajar, berusaha, dan berani bermimpi. Semoga kumpulan contoh soal dan pembahasan ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi para siswa, guru, dan orang tua dalam mendampingi perjalanan mengukir cita-cita hebat. Ingatlah, masa depan bangsa ada di tangan anak-anak yang berani bermimpi dan bekerja keras mewujudkannya!

